Pertama, Presiden direktur Kondo menyampaikan pemikiran dan visi masa depan yang dituju perusahaan. Pesan tersebut berkembang menjadi diskusi diantara para manajer tentang perusahaan.
Kemudian Filosofi manajemen yang telah dirumuskan ditulis di atas kertas A3 yang kemudian disebut Vision map.
Vision Map merangkum kebijakan dan visi perusahaan dan bertindak sebagai peta yang memandu perusahaan menuju masa depan yang ditargetkan.
Vision Map menjabarkan nilai-nilai yang harus disediakan dan dilindungi serta masa depan yangmenjadi visi Shinmei.
Bagaimana perusahaan seharusnya ada diringkas dalam satu halaman.
Shinmei industry sering dianggap akan terus kokoh berdiri karena memiliki kemampuan teknologi yang telah dikembangkannya sejak sebelum perang dan memiliki hubungan kerja sama dengan Toyota Motor Corporation.
Tetapi, transformasi besar sekali dalam 100 tahun membutuhkan perubahan shift.
Untuk menanggapi perubahan ini, penting untuk menyatukan pemikiran tiap karyawan.
Karena saya merasakan hal ini, saya berpikir bahwa vision map diperlukan untuk mendefinisikan kembali dan memperjelas filosofi manajemen.
Nilai yang menggambarkan VALUE adalah "Kita bisa menyelesaikannya bersama". Dalam filosofi manajemen, kami sengaja menggunakan kata-kata dengan nada persuasif untuk menunjukkan niat bahwa tim manajer juga akan berubah. Untuk mewujudkan VALUE ada beberapa syarat, yaitu: "Tidak menghindar" , "Tidak menyalahkan orang lain", dan "Tidak mengutamakan diri sendiri." Ini adalah kode etik untuk menyelesaikan masalah perusahaan yang dibagikan oleh tim manajer.Ini merupakan panduan dalam bertindak agar kita tidak lupa untuk bertindak kapanpun dengan tanggungjawab sendiri, berdiri di sudut pandang customer, dan dengan sungguh-sungguh memberikan nilai yang terbaik.
“Apakah nilai yang kami berikan kepada customer menurun dibandingkan satu dekade yang lalu?” Perkataan yang muncul dalam diskusi ini mendorong kami mendefinisikan MISI keberadaan kami. Nilai yang harus disediakan Shinmei Industries diklasifikasikan ke dalam empat kategori: (1) Nilai dasar, (2) Nilai yang diharapkan, (3) Nilai yang diimpikan, dan (4) Nilai yang tidak diperkirakan. Di antaranya, kita harus menetapkan "(3) Nilai yang diimpikan" sebagai tujuan terendah, yang berarti "sesuatu yang tidak diharapkan customer tetapi memberikan kepuasan saat diberikan", lalu kejar nilai ke "(4) Nilai yang tidak diperkirakan" di atasnya. Saya memutuskan untuk membangun misi ini menjadi budaya yang wajar dilakukan di sini.
Para manajer, menyimpulkan hal berikut dalam diskusi untuk menentukan VISI di masa depan. Tradisi dan inovasi, kita bisa bertahan di masa depan hanya dengan menyeimbangkan keduanya." Tidak hanya berinovasi, Industri Shinmei harus menghargai tradisi yang telah dibangun dalam sejarahnya yang panjang dan mengubah apa yang harus diubah. Kesimpulan ini tercermin dalam VISI: " Kebanggaan Jepang adalah kebanggaan Dunia. Keinginan yang tidak berubah dan teknologi yang selalu berubah. Sebuah perusahaan manufaktur yang menciptakan era baru." Dengan menghargai VISI ini dan juga prinsip kami “sampo yoshi ( Kepuasan ketiga pihak )” , kami akan menciptakan perusahaan yang dapat bertahan dalam periode perubahan besar.